Juni



Sejak lima bulan yang lalu tempaan dengan ujian yang datang silih berganti begitu banyak, bahkan berturut-turut, hampir tak ada habisnya. Di bulan yang baru, Juni, harapan yang baru untuk kehidupan. Lima bulan yang lalu menjadi "sekolah" kita bersama. Diajarkannya kita tentang kebersihan, kesehatan, ekonomi dan masih banyak lagi. Bahkan, tentang kesabaran dan kepasrahan pula.

Seperti halnya sekolah, ada naik level atau naik kelas setelah melawati ujian yang berat. Juni, menjadi harapan kita bersama untuk naik level setelah melawati ujian lima bulan yang lalu. Lima bulan yang berat, sangat berat. Bulan keenam, pertengahan tahun kini tiba. Tak ada hal lain selain untuk tetap kuat setidaknya hingga akhir tahun di tahun yang sangat berat. Entah bagaimana enam bulan kedepan setelah memasuki bulan keenam ini.

Memasuki setengah perjalanan. Setengah rintangan sudah terlewati dengan susah payah. Upaya demi upaya untuk tetap bertahan pada situasi yang tak menentu. Juni, bulan yang baru menjadi harapan bersama: lebih baik.

Ya, lebih baik dalam segala hal. Situasi maupun kondisi. Enyahlah segala hal yang membuat carut-marut situasi maupun kondisi. Sudah cukup "kuliah umum" yang diberikan secara tak langsung yang membuat kita menjadi paham segala sendi dan lini kehidupan. Makna maupun guna kehidupan.

Terima kasih atas pembelajaran yang amat banyak. Kini pergilah perlahan. Beri ruang bernapas untuk siapa pun yang sedang sesak dengan kehidupan. Aku, kamu, dia, kita, mereka, siapa pun. Tolong.

Juni, bersahabatlah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Industri Era Milenial

Kalau Cinta, Ya Perjuangin

Pak Karyo

Melihat dari Kacamata Kemerdekaan